Kamis, 19 Maret 2015 By: Himabio UNY

Pawai Kepiting Merah Australia di ‘Musim Kepiting’



Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang biak dilakukan seluruh makhluk hidup untuk tetap melestarikan jenisnya dari kepunahan. Umumnya, baik hewan maupun tumbuhan bahkan manusia sekalipun bisa berkembang biak tanpa mengenal tempat dan musim. Namun, pada beberapa jenis makhluk hidup ada juga yang  melakukan perkembangbiakan pada musim-musim tertentu dan dilakukan beramai-ramai di suatu tempat tertentu.
Berkembang biak beramai-ramai memang hal yang biasa bagi sebagian hewan, termasuk bangsa ular dan penguin dan juga penyu laut. Tapi adakah hal yang tak biasa dari berkembang biak beramai-ramai? Jawabannya ada, dan itulah yang terjadi pada kepiting merah Australia.
Kepiting Merah Australia atau yang bernama latin Gecarcoidea natalis ini merupakan arthropoda endemik di Pulau Christmas, Australia, yang tak ditemukan di tempat lain di dunia ini. Di pulau yang terletak di selatan Pulau Jawa ini memiliki ribuan bahkan jutaan ekor kepiting merah yang hidup menutupi lantai hutan hujan dan memainkan peran utama dalam menentukan struktur ekosistem. Tinggal bersarang di tempat teduh. Kepiting merah justru mati jika berada dalam keadaan kering dan panas dari sinar matahari langsung. Kepiting merah umumnya pemakan daun-daun yang jatuh, bibit, buah-buahan, dan bunga, mengolah nutrisi dan membantu untuk menentukan penyebaran dan komposisi flora asli. Sebagian besar kepiting merah ini hidup secara soliter di lubang yang mereka gali sendiri di seluruh lantai hutan. Selama musim kemarau mereka memasuki lubang sarangnya ini untuk mempertahankan kelembaban tubuh dan akan tetap di sana selama dua sampai tiga bulan.

Kepiting Merah

Pada setiap musim penghujan, jutaan kepiting merah akan keluar dari sarangnya dan berkeliaran mencari pasangan. Mereka akan bermigrasi dari tengah hutan menuju pinggir pantai untuk bertelur setelah melakukan perkawinan. Telur dari sang betina akan dimasukkan ke dalam lubang sarang baru di pinggir pantai selama beberapa hari, sebelum akhirnya menetas dan pergi menuju ke laut ketika airnya pasang, yaitu antara bulan kuartal terakhir dan bulan baru. Telur kepiting merah menetas langsung, dan hidup muda sebagai larva di laut selama satu bulan sebelum kembali ke garis pantai, melakukan molting, dan perlahan-lahan kembali ke daratan untuk memulai siklus baru.
Yang menarik dari kehidupan kepiting merah adalah, proses migrasi para kepiting ini yang menjadi objek wisata tersendiri bagi para turis yang mengunjungi Pulau Christmas ini. Bagaimana tidak, pada musim-musim migrasi itu di sepanjang jalan Pulau Christmas akan berubah menjadi warna merah akibat jutaan kepiting merah yang seolah menguasai Pulau Christmas, jutaan kepiting akan bersama-sama bermigrasi serentak tanpa ada yang tertinggal. Penduduk setempat bahkan menamainya dengan ‘musim kepiting’ ketika tiba masanya kepiting merah Australia bermigrasi. Kepiting-kepiting tersebut akan menyebrangi jalanan raya untuk sampai pada tempat tujuan mereka untuk bertelur, yaitu pantai.


Hewan yang aktif di siang hari ini perlu waktu hingga 18 hari untuk melakukan perjalanan dari hutan, menyeberang jalan dan turun ke pantai. Akibatnya, aktivitas penduduk terutama pengguna jalan akan terganggu ketika terjadi musim kepiting. Oleh karenanya, pemerintah setempat sudah menyediakan jalur khusus untuk penyebrangan kepiting merah Australia. Bahkan selama musim kepiting ini, jalan-jalan di Pulau Christmas yang menjadi jalur kepiting akan ditutup. Namun, perlu hati-hati juga jika ingin mengamati kepiting ini dari dekat, karena kepiting ini adalah pemakan apa saja. Mereka bisa memakan daun-daun gugur, buah-buahan, bunga, biji-bijian, hewan mati, bahkan memakan temannya sendiri dan sampah manusia. Selain itu, kepiting ini juga bisa menganggu aktivitas penduduk ketika melewati jalan raya. Kepiting-kepiting yang melintasi jalanan bisa membuat ban kendaraan motor menjadi bocor karena capit mereka.
Tertarik untuk berkunjung ke Pulau Christmas menyaksikan secara langsung pawai kepiting merah Australia di musim kepiting? (Ajeng reff : radioaustralia.net.au ; animals.nationalgeographic.com/animals/invertebrates/red-crab/)

0 komentar: