Migrasi
Eksotik Mastigias papua etpisoni di Jellyfish Lake
Migrasi..
Semua orang
pernah mendengar kata migrasi. Dimana ketika pergi ke suatu tempat kita sedang
memperjuangkan kehidupan. Mencari makan mungkin, bisa jadi bertelur, ataupun
melakukan perkawinan. Tapi apa yang kau lakukan dengan melakukan migrasi harian
dua kali dalam sehari tanpa henti? Inilah yang dilakukan oleh ubur-ubur tanpa
tentakel penyengat di suatu pulau di pulau
Eil Malk, Palau. Eil Malk adalah bagian dari Kepulauan Rock, sekelompok kecil,
berbatu, sebagian besar pulau-pulau berpenghuni di Palau Lagoon Selatan, antara
Koror dan Peleliu. Di pulau bagian Pasifik Selatan ini terdapat danau air asin
yang terisolasi oleh lautan, sehingga membentuk
suatu habitat baru bagi penghuninya.Apa tepatnya nama danau ditengah pulau
ditengah lautan ini? Tentu saja dari dominasi makhluk hidup yang seperti jelly
ini, maka danau ini dinamakan “Jellyfish Lake”. Tiga belas juta ubur-ubur emas
atau golden jellyfish (Mastigias papua etpisoni) hidup dan mengembara tiap harinya ketika
matahari muncul, ketika matahari menuju ke ujung senja. Dan bagaimana bisa
ubur-ubur berwarna emas tak punya alat menyerang yang terisolasi ini bisa
bertahan hidup?
Sebenarnya
spesies ubur-ubur emas (Mastigias papua etpisoni) bukan satu-satunya ubur-ubur yang tinggal
disini. Namun ada spesies ubur-ubur lain seperti Aurelia sp. Bahkan
ubur-ubur polip predator, Entacmea medusivora (medusa-eating). Mereka dikenal sebagai anemon laut pemakan sesama
ubur-ubur. Dan tentu saja menu favoritnya adalah makhluk eksotik ini, golden
jellyfish.
Golden jellyfish,
tentu saja warnanya agak keemasan. Darimana asalnya? Warna cerah seperti emas
mereka dapatkan dari hubungan simbiosis dengan alga dinamis, fotosintetik, yang
familiar disebut sebagai kelompok zooxanthellae. Alga-alga ini tidak
hanya memberikan warna cantik berkilau ketika matahari menyorot tajam kedanau,
ketika semua berenang dipermukaan, tetapi juga memberikan makanan yang cukup
bagi jutaan ubur-ubur yang tinggal di danau ini. Bagaimana bisa? Tenju saja ini
adalah perjanjian yang mutlak dan krusial. Di pagi hari ketika matahari naik,
maka jutaan ubur-ubur emas telah siap untuk bermigrasi, dari hari sepagi itu
mereka memulai perjalanan mereka dari barat ke timur hanya untuk mengikuti
matahari bergerak. Dengan begitu alga yang menumpang dijaringan tubuhnya mampu
melakukan fotosintesis. Ketika tengah hari (midday), ketika matahari telah
sampai pada titik puncaknya ubur-ubur akan beristirahat panjang, dengan
alga-alga yang masih memasak makanan untuk mereka. Namun setiap sore ketika
matahari merangkak pelan ke ufuk barat, maka migrasi kedua dimulai, ubur-ubur
emas berjalan balik dari timur ke barat. Sampai pada akhirnya ketika di malam
hari, selama 14 jam mereka pergi ke cekungan dalam tempat gas-gas beracun
senyawa kemoklin berada. Namun Mastigias papua etpisoni sudah tahu bahwa
dia terjun ke cekungan beracun, untuk memenuhi janji bahwa melanjutkan hubungan
simbiosis yang saling menguntungkan ini.
Indah bukan? Apalagi kalau bisa berenang ke sana. Tapi yang paling penting,
keindahan dan kehidupan yang unik harus tetap diperhatikan dan dijaga. Dari
sini mungkin saya bisa mengambil pesan bahwasanya, kehidupan yang baik dan
sehat adalah hubungan yang saling menjaga satu sama lainnya. (Dwiki, ref:
National Geographic. Great Migrations; Coral Reef Research Foundation. Jellyfish
Lake Infomation Sheet.)
0 komentar:
Posting Komentar