Sotong dan cumi-cumi
Sotong kerap disalahtafsirkan sebagai cumi-cumi.
Padahalkeduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, yakni pada bentuk
Sotong yang lebih pipih dibandingkan dengan cumi-cumi yang bentuknya silinder. Selain
itu cangkang dalam pada sotong lebih keras dan mengandung kapur, berbeda dengan
cumi-cumi yang lebih lunak.
Sotong memang satu famili dengan cumi-cumi dan gurita.
Makhluk yang disebut-sebut memilikikecerdasan ini termasuk dalam kelas cephalopoda. Selain disebut-sebut sebagai pemilik kecerdasan
tertinggi dibandingkan invertebrata apapun, sotong mempunyai beragam keunikan
seperti kemampuannya untuk melihat ke belakang, penggunaan jet, kemampuannya
menjaga daya apung yang diterapkan dalam pembuatan kapal selam oleh manusia,
kemampuan berkamuflase yang hebat, senjata ‘tinta’nya, dan juga kebiasaannya
saat mating season.
Mating season
Sotong, yang kerap pula dikenal dengan sebutan cuttlefish, memiliki kebiasaan unik di
musim kawin. Sotong jantan memiliki trik khusus untuk mengelabuhi pejantan
lainnya sebelum mengawini sang betina.
Gbr 1. Sotong jantan
(kanan) menampilkan pola laki-laki di sisi tubuhnya yang menghadap ke arah
sotong betina. Semetara di sisi lainnya, sotong jantan ‘memasang’ pola sotong
betina dengan khasnya yang berbintik-bintik. Perilaku tersebut merupakan upaya
sotong jantan untuk menipu penjantan saingan ke dalam pemikiran bahwa ia
bukanlan ancaman.
Sudah kerap diketahui bahwa sotong memiliki kemampuan yang
luar biasa dalam berkamuflase. Hal tersebut dapat terjadi berkat sel-sel kulit
khusus yang memungkinkan mereka mengubah warna kulitnya hanya dalam sekejap
mata. Sebuan penelitian menemukan bahwa sotong menggunakan kemampuan luar biasa
mereka dengan kreatif: dengan berpura-pura menjadi jenis kelamin lainnya.
Sebenarnya, setengah berpura-pura.
Ketika sotong jantan ‘merayu’ seekor sotong betina. Ia kerap
‘menipu’ dengan cara merubah setengah warna kulitnya dengan pola khas sotong
betina, sementara setengah bagian tubuhnya yang menghadap ke arah si betina
menunjukkan pola khas sotong jantan. Trik
yang dimainkan oleh si jantan ini dilakukan demi memunculkan gagasan di
benak pejantan saingan bahwa ia bukanlah
ancaman. Sotong jantan berusaha memancing soton jantan lainnya ke dalam
pemikiran bahwa mereka hanyalah beberapa sotong betina yang sedang ‘nongkrong’.
Seorang peneliti bernama Culum Brown, biologist di Macquarie
University di Australia , mengatakan bahwa dengan bertindak curang seperti ini,
si jantan akan memiliki cukup waktu meyakinkan si betina untuk kawin sebelum
mereka ditemukan oleh pejantan lainnya. Perilaku ini hanya terjadi pada
situasi-situasi khusus, di mana terdapat dua ekor sotong jantan dan seekor
sotong betina. Betina tambahan hanya akan memecahkan konsentrasi si jantan dan
membuatnya kesulitan untuk mengarahkan penyamarannya ke arah yang benar, dan
untuk membagi pewarnaan di hadapan lebih dari satu saingan rupanya terlalu
berisiko. (Biology Letters journal)
Clever Cuttlefish
Gbr 2. Sotong
memiliki kemampuan berkamuflase yang sangat hebat, selain itu mereka juga mampu
membuat tubuhnya tembus pandang.
Fakta bahwa sotong jantan hanya berperilaku demikian di
dalam konteks yang sangat spesifik dan jelas
menunjukkan bahwa makhluk ini memiliki
tingkat kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka sangat
menyadari konteks sosial di mana menemukan diri mereka dan berperilaku yang
sesuai. Sementara kesadaraan akan lingkungan sosial, telah ditemukan, menjadi
salah satu faktor kecerdasan dan kemampuan berinteraksi pada hewan primata dan
burung. Untuk itu, bukanlah mustahil sotong juga memiliki kemampuan akan hal
itu. Mereka juga memiliki sistem visual yang sangat canggih sehingga
memungkinkan mereka untuk memili kamuflase yang tepat dan sempurna di setiap
situasi berbeda.